Para ilmuwan telah mengembangkan teknologi baterai lithium-ion bertenaga surya baru yang berpotensi merevolusi penyimpanan energi terbarukan. Baterai menggunakan bahan ramah lingkungan dan arsitektur unik, serta menawarkan solusi penyimpanan yang lebih efisien dan andal dibandingkan baterai tradisional.
Teknologi ini menggunakan modul sel surya perovskit pada substrat logam, yang secara efisien mengubah sinar matahari menjadi energi listrik. Energi tersebut kemudian disimpan dalam baterai lithium-ion yang memiliki tingkat efisiensi 85 persen. Baterai memiliki tingkat dan kapasitas pengosongan yang tinggi, sehingga ideal untuk digunakan pada aplikasi bertenaga surya dan kendaraan listrik.
Performa luar biasa dari baterai baru ini ditunjukkan dengan menyalakan lampu LED selama lebih dari 20 jam dan mengisi daya ponsel cerdas dalam waktu kurang dari satu jam. Tim peneliti saat ini sedang berupaya meningkatkan skala baterai untuk memberi daya pada perangkat yang lebih besar seperti rumah dan kendaraan listrik.
Pengembangan teknologi baterai baru ini akan memajukan penerapan energi terbarukan, memberikan solusi penyimpanan energi yang andal dan hemat biaya, yang telah menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh sumber energi terbarukan.
Potensi implikasi dari teknologi baru ini telah menarik minat para pakar industri dan calon investor yang percaya bahwa teknologi ini dapat mengubah industri penyimpanan energi terbarukan menjadi lebih baik. Teknologi ini diperkirakan akan diluncurkan ke pasar dalam beberapa tahun ke depan, dan akan sangat menarik untuk melihat bagaimana teknologi ini diadopsi dan berkembang seiring berjalannya waktu.
Secara keseluruhan, pengembangan teknologi baterai lithium-ion bertenaga surya merupakan tonggak penting dalam industri energi terbarukan. Teknologi ini dapat memberikan solusi penyimpanan energi yang lebih efisien, andal, dan hemat biaya, menjadikan sumber energi terbarukan lebih mudah diakses dan mengubah lanskap energi terbarukan.
